Puluhan Pelaku UMKM di Paser Ikuti Pelatihan Diversifikasi Olahan Ikan Air Tawar

Puluhan Pelaku UMKM di Paser Ikuti Pelatihan Diversifikasi Olahan Ikan Air Tawar

Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Paser bersama dengan Teras UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dan PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltimtara Cabang Tana Paser menggelar pelatihan diversifikasi olahan ikan air tawar.

Pelatihan diikuti pelaku UMKM dari tujuh kecamatan, di Kantor Disporapar Paser, Selasa (24/11/2021).

Kabid Bina Usaha dan Produk Wisata Disporapar Paser Saharuddin menuturkan pelatihan diverifikasi olahan salah satu sub sektor ekonomi kreatif yakni kuliner. Sebagai salah satu peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi pelaku usaha yang selama ini kurang aktif akibat pandemi Covid-19.

"Kita berharap, dengan tidak adanya penambahan kasus Covid-19 pelaku UMKM dapat aktif kembali. Menghasilkan berbagai varian produk untuk dilepaskan di pasaran," katanya.

Selanjutnya mendorong usaha kreatif kembali berusaha dan melebarkan sayap. Sejauh ini terhalang akibat pandemi Covid-19.  

Ke depannya, pelaku UMKM terus diberikan pendampingan agar produk yang dihasilkan dapat menembus hingga regional Kalimantan.

Disebutkan, peserta pelatihan dari tujuh kecamatan di Paser sebanyak 70 orang. Pematerinya Eka Supriyanti dari Boyolali, Jawa Tengah. 

"Pemateri merupakan pelaku usaha pangan yang juga menerima penghargaan  Adhikarya Pangan Nusantara dari Presiden RI tahun 2016," katanya.

Peserta merupakan pelaku usaha di sub sektor antara lain dari kue kering, produk olahan rumah, home industri seperti kerupuk, dan juga kue basah.

"Alhamdulillah dengan pelatihan kali ini bisa menambah daftar olahan pangan yang akan dijual pasca pandemi Covid-19," jelasnya.

Ketua Teras UMKM Paser, Eka menuturkan setelah pelatihan para peserta akan terus diberikan pendampingan. Selanjutnya dia juga akan berkolaborasi dengan Dinas Perikanan dan Disnakertrans.

"Ini merupakan pelatihan diverifikasi olahan ikan lele, mulai dari daging, kulit, dan juga tulangnya bisa dijadikan bahan olahan pangan," katanya.

Ditambahkan, Eka Supriyanti selaku pemateri. Ikan Lele memiliki banyak kandungan omega 3 dan omega 6. Manfaatnya untuk perkembangan otak. "Ikan ini mudah ditemukan dan dibudidayakan dan nilai manfaatnya bagi tubuh sangat tinggi," ujarnya.

Ikan lele jika sudah diolah kemudian dikamas menjadi produk makanan. Maka nilai jual di pasaran 10 kali lipat dari harga bahan baku.

"Contohnya satu kilogram ikan lele yakni Rp18 ribu sampai Rp24 ribu. Jika sudah dibuat abon maka harga jual per kilogram menjadi Rp150 ribu," ucapannya. Apalagi tingkat kesulitan pengolahan ikan Lela tidak ada. 
 
Semenentara itu, Prospek Customer PT BPD Kaltimtara, Riska Indrawati menuturkan perbankan mendukung secara pembiayaan bagi pelaku UMKM. Disebutkan kredit yang diberikan bagi pelaku UMKM bervariasi bergantung jenis usaha yang dikembangkan.

"Bunga pinjaman bagi pelaku UMKM sebesar 6 persen. Melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat) mulai dari Rp25 juta hingga Rp500 juta," sebutnya.

 
 
 
Sumber : www.pusaranmedia.com
 
 
 
 
 

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment