Samarinda 9/7, Kaltim Fest melaksanakan Festival Tari Kreasi Daerah Pesisir, lomba kali ini diikuti 7 peserta kabupaten kota, dilaksanakan di Convention Hall Sempaja Samarinda dimulai pukul 20.00 wita. Penonton tampak ramai mendukung daerah masing-masing pada lomba lomba Musik Kreasi Daerah Festival
Subsektor ekraf dari malam ini salah satunya seni pertunjukan dan musik hal ini sangat kontras dengan balutan tarian yang bagus ditambah property serta dukungan live musik dari pemainnya yang sangat kolaboratif membuat semakin asik untuk disaksikan sesekali para penonton berteriak histeris saat melihat penampilan para penari dan pemain musik Kabupaten Paser beraksi. dengan kreasi yang sangat kental bernuansa kearifan lokal dari daerah Kabupaten Paser,” kata ucap Ita Muetia Nirmala Wati yang secara langsung menghadiri lomba tersebut.
Ia juga mengatakan, “Saya selalu optimis anak-anak Yayasan Sadurengas kembali berhasil meraih juara, dan tampil maksimal bersama penata musik dan penata tari mereka mas Rudy Nuriansyah. Beliau berpesan selalu jaga kekompakan tetap solid serta optimis tampilkanlah yang terbaik bagi Kab Paser,” tegasnya pada kesempatan itu. Terutama seni pertunjukan dan musik kreasi ini sangat berpotensi pada bidang ekraf, kami sangat ingin berkolaborasi dengan berbagai komunitas yang ada di Kabupaten Paser,” tambahnya.
Karya Tari yang disuguhkan tari kreasi baru yang bernafaskan unsur tradisi yang kuat mulai dari pengembangan gerak tari, musik, busana dan property penari. tampilnya Tarian Putri Petung menceritakan Putri Petung sebagai tokoh pembaharuan yang menegakkan kebenaran dan keadilan serta memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Putri Petung juga sebagai Raja Paser pertama yang mampu menyatukan tiga unsur budaya yaitu budaya keraton, pedalaman dan pesisir
Tari Putri Petung juga bercerita tentang sejarah Paser dari awal mula rakyat Paser yang belum memiliki seorang pemimpin atau raja. Dimana rakyat Paser hidup dengan gelisah, tidak tentram banyak pertikaian dan pembunuhan. Kemudian lahirlah seorang putri yang di beri nama Sri Sukma Dewi dan diberi julukan Putri Petung. Sang Putri tumbuh dewasa menjadi wanita yang sangat cantik sehingga saat usianya dewasa maka Putri Petung di lantik atau di nobatkan sebagai Ratu Pertama Kerajaan Paser yang di beri nama Kerajaan Sadurengas. Rakyat Paser berubah menjadi lebih baik dan sejahtera di lambangkan dengan property tabir hitam sebagai symbol kemakmuran dengan tabir berwarna kuning keemasan dengan motif lempinak sebagai awal kesuksesan bagi suku Paser. Pada akhirnya di dalam karya tari ini muncullah sosok seorang Abu Mansyur Indra Jaya menikah dengan Putri Petung dan Islam masuk ketanah Paser dengan simbol Putri menggunakan kerudung putih.
adapun karya ini diProduksi Yayasan Sadurengas, Binaan Dinas Pemuda Olahraga Dan Pariwisata Kab. Paser, Penata Tari Rudy Nuriansyah, Penata Musik Sadurengas Music Ensamble, Penata Rias Dira Syafara, Penata Busana Rudy Nuriansyah
Setelah beberapa saat menunggu ketiga juri terdiri dari Nungki Kusumastuti, Kusworo Waluyo, Dian Paramita Nursandi sesaat akan mengumumkan para juara kembali riuh dan ramai sebagai juara ke harapan III, Kabupaten Bontang, lalu ada Kabupaten Berau sebagai juara harapan II, Kab. PPU mendapat juara harapan I, kemudian disusul Balikpapan III, lalu Samarinda juara ke II sebagai penentu disebutkan sebagai juara I diberikan kepada Kab Paser. hiruk pikuk peserta lomba dan diserta teriakan histeris dan tangis Bahagia saat disebut sebagai juara.
Lalu diakhir dibacakan pula ada Penata Busana Terbaik Hapisa Rahma asal Balikpapan, selanjutnya Penata Musik Terbaik Yayasan Sadurengas serta Penata Tari Terbaik yaitu Rudy Nuriansyah, hiruk pikuk lagi -lagi bergema di Gedung Convention Hall Samarinda (WS)
Comments (0)
There are no comments yet