TANA PASER-Obyek wisata alam di area konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Lati Petangis, di Desa Petangis, Kecamatan Batu Engau sedang dikembangkan oleh Pemkab Paser.
Obyek wisata ini menyajikan pesona alam yang indah. Apalagi di dalamnya terdapat berbagai macam satwa khas Kalimantan seperti burung-burung.
Objek wisata luasnya kurang lebih 3.400 hektar telah menjadi objek wisata favorit bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Paser untuk mengambil gambar jenis-jenis satwa. Jarak objek wisata ini hanya bisa ditempuh 30 menit dari pusat pemerintahan Pemkab Paser di Kecamatan Tanah Grogot.
Rabuan Efendy, salah satu wisatawan dari Padang Pangrapat, mengaku, objek wisata ini terdapat beberapa jenis burung yang jarang ditemukan di daerah lin. Seperti Kang Kareng Perut Putih (Burung Rangkong).
"Saya penasaran apa benar masih ada jenis burung itu disini dan ternyata saya bersyukur sempat melihat di pohon tinggi sepasang burung tersebut sedang terbang dan bermain-main," kata Rabuan, Jumat (26/5).
Tak hanya itu lanjut Rabuan, kedatangannya ke objek wisata tersebut biasanya hendak memancing di danau yang merupakan eks tambang dan mencari suasana alam, untuk menghilangkan lelah setelah bekerja.
"Saya lagi dapat libur kerja mas jadi isi waktu luang kesini, jaraknya juga gak jauh dari pusat pemerintahan cuman setengah jam saja," akunya.
Ia berharap objek wisata ini dapat dilakukan pengembangan dan dilengkapi Sapras-nya, dan danau tersebut tak hanya dibiarkan begitu saja, mungkin bisa diberikan fasilitas wahana air seperti perahu agar masyarakat yang berkunjung bisa melihat suasana alam di Tahura ini dari tengah danau, namun tetap dengan pengawasan petugas.
"Banyak sudah berubah mas, lama saya tidak kesini, dulu tidak ada dermaga di bibir danau ini, cuman masih banyak yang harus ditambah Sapras nya supaya masyarakat yang datang kesini betah dan enjoy," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Tahura Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Paser Syarifudin, S.hut mengatakan, saat ini perlahan mulai melakukan pembenahan-pembenahan di area Tahura Lati Petangis sebab area tersebut tak hanya dijadikan area konservasi namun juga akan dijadikan objek wisata alam.
Hal tersebut dilakukan berdasarkan dari evaluasi pada saat para pengunjung datang ke area tersebut di momen libur Lebaran maupun libur hari besar lain, perlahan pihak pengelola Tahura mulai memperbaiki Sapras pendukung terutama di area danau.
"Perlahan sudah mulai kami perbaiki Sapras pendukung di Tahura pasalnya cukup banyak pengunjung yang datang ke objek wisata ini," kata Syarifudin.
Mulai tahun ini hingga kedepan lanjut Syarifudin, pihaknya mulai menata kembali objek wisata tersebut, hal ini merupakan instruksi langsung dari pimpinan terkait pengembangan wisata di area tersebut, hal tersebut juga sesuai dengan visi misi Paser Mas (Maju, Adil, Sejahtera) yakni menjadikan objek pariwisata di Paser sebagai sektor andalan di Kabupaten Paser.
"Sesuai dengan amanah pimpinan bahwa akan mencoba menata kembali objek wisata di Pit 1 tersebut," jelasnya.
Untuk nama Danau yang di Pit 1 kata Syarifudin, yakni Danau Gentung Dayo, untuk penataan hanya dilokasi tersebut saja yang dapat dilakukan pembenahan, hal tersebut sesuai dengan aturan DLH Paser sebab lokasi tersebut masuk dalam blok pemanfaatan.
"Karena masuk dalam blok pemanfaatan sehingga untuk pengembangan wisata atau jasa lingkungannya bisa dilakukan di situ, walaupun kita memiliki danau-danau yang lain karena memang kami ingin fokus di lokasi tersebut sesuai dengan blok penetapan," jelasnya.
Ia mengakui kendala selama ini dalam melakukan penataan objek wisata tersebut yakni anggaran serta kurangnya personil di lapangan. Memang pengelola Tahura memiliki anggaran DBH-DR yaitu bagian daerah dari penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) kehutanan dana reboisasi, namun anggaran tersebut serapannya lebih banyak kegiatan kehutanannya seperti pencegahan kebakaran hutan serta peningkatan sapras namun tidak menutup kemungkinan untuk tahun ini akan fokus anggaran ke pengembangan objek wisata tersebut.
"Tahun kami mulai mengurai program kerja serta menggaet pihak ketiga untuk pengembangan objek wisata, seperti pembuatan sapras wahana outbound dan lainnya untuk menarik wisatawan,"akunya.
Untuk saat ini, kata Syarifudin di lokasi objek wisata tersebut bagi para wisatawan yang berkunjung jika beruntung dapat melihat langsung jenis-jenis primata yang hidup di alam liar seperti, kukang, lutung, puluhan jenis burung langka seperti Burung Rangkong yang sering terbang di pepohonan tinggi.
"Beberapa pengunjung serta para petugas pernah berhasil mengabadikan gambar satwa langka tersebut di area tersebut,"pungkasnya.(tom/vie)
Sumber : https://www.balpos.com/pesona-alam-objek-wisata-tahura-lati-petangis
Comments (0)
There are no comments yet