TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Meski tak masuk daftar Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), paralayang tetap diusulkan untuk dipertandingkan dalam Porprov Kaltim 2026 di Paser.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata atau Disporapar Paser Muhsin Palinrungi.

Dijelaskan, pada pelaksanaan Porprov Kaltim 2026 cabor yang dipertandingkan tidak mensyaratkan masuk dalam 17 cabang olahraga di DBON.

"Itu hal yang berbeda, jadi DBON ini merupakan pembibitan olahraga yang dilakukan sejak sekarang dengan pembinaan berkelanjutan," terang Muhsin, di Tanah Grogot, Senin (14/8/2023).

Cabor di luar DBON bisa saja dipertandingkan, jika dalam satu wilayah terdapat olahraga yang memungkinkan untuk masuk dalam kompetisi.

"Karena olahraga yang masuk dalam DBON ini juga terbatas, untuk meramaikan cabang olahraga prestasi perlu ada cabang olahraga lain untuk bisa diikutkan," tambahnya.

Muhsin menegaskan, untuk Cabor Paralayang tetap diusulkan dalam Porprov Kaltim 2026, namun masih menjadi pertimbangan olahraga tersebut masuk dalam olahraga utama ataupun eksebisi.

Saat ini, belum ada cabor yang ditetapkan untuk masuk dalam Porprov Kaltim. Nantinya penetapan tersebut, akan dilakukan oleh Panitia Besar (PB) Porprov.

"Untuk panitia besar sudah kita usulkan, dan Bupati juga sudah tandatangani untuk pengusulan ke Koni Kaltim. DBON ini tidak terlalu berpengaruh terhadap cabor yang akan dipertandingkan di Porprov," papar Muhsin.

Meski tidak terlalu berpengaruh, DBON menjadi kewajiban 17 olahraga yang harus dipertandingkan ditambah dengan olahraga yang lain.

"Olahraga lainnya itu tergantung dari kesepakatan rapat PB, nanti akan ditentukan cabang olahraga mana saja yang akan dipertandingkan," tutur Muhsin. (*)

sumber : https://kaltim.tribunnews.com/2023/08/14/tidak-masuk-dbon-disporapar-paser-pastikan-cabor-paralayang-tetap-diusulkan-di-porprov-kaltim-2026