Disporapar Kab. Paser Kirim Sanggar Seni Nyerua Taka, Pembukaan Festival Budaya Nusantara 2023

Disporapar Kab. Paser Kirim Sanggar Seni Nyerua Taka, Pembukaan Festival Budaya Nusantara 2023

Kutai Kartanegara 9/7 Tenggarong Kukar Festival Budaya Nusantara kembali diselenggarakan untuk tahun 2023. Acara nasional ini bertujuan untuk mempromosikan kebudayaan daerah. acara tersebut akan mengangkat tema "Nusantara Namaku, Jaya Negeriku". 3 tempat berbeda pada acara kali ini untuk pertunjukan seni yaitu; Halaman Parkir Stadion Rondong Demang, di Panggung Lapangan Basket Timbau, di Taman Kota Raja

"Adapun acara ini telah berlangsung sebanyak 10 kali dan akan melibatkan sembilan paguyuban suku dari 20 kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara. Selain itu, acara ini juga akan diikuti oleh 8 Kabupaten/Kota di Kaltim dimalam pembukaan semuanya menampilkan tarian kreasi, yaitu Kabupaten PPU, Kabupaten Kutim, Kota Bontang, Kabupaten Kubar, Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kabupaten Paser, dan Kabupaten Berau,” ujar Muhsin Palinrungi.

Malam Pembukaan Kukar Festival Budaya Nusantara 2023 di laksanakan di Kawasan Kota Raja pada pukul 19.30 wita.

Khaeruddin selaku koordinator rombongan Kontingen Kabupaten Paser yang juga sebagai Kabid Pengembangan Kepariwisataan memaparkan, “Kabupaten Paser juga ikut menampilkan Parade seni adapun pembukaan tersebut kontingen yang tampil yaitu DKI Jakarta, Bali, labuan bajo, milinau, peguyuban dan sanggar seni kecamatan yang ada dikukar, Adapun Kab. Paser. dalam kesempatan kali ini Kabupaten Paser juga ikut ambil bagian kali ini mengirimkan Sanggar Seni Nyerua Taka berjumlah 6 Orang menampilkan judul tari Bawe tarian ini merupakan tari kreasi pedalaman suku paser, yang memiliki hati yang sangat ramah dan baik serta cantik, sebagai Penata Tari Irma Erpiana, tampilan sajian tari lainnya ada Gawi Gata Bawe Taka merupakan tari pedalaman kreasi yang terinspirasi dari kegiatan masyarakat pedalaman Paser dalam berkegiatan bertani, berladang, dan berkebun seperti penyemaian, penanaman, dan Pemanenan. 

Karya ini juga menceritakan tentang perempuan Paser yang kuat, tangguh dan tekun dalam bekerja untuk membantu mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Selain itu perempuan paser juga berprofesi sebagai mulung yang di mana kegiatan tersebut sebelum dan sesudah bertani di awali dengan ritual  adat agar dapat menghasilkan panen yang baik," ucap Khaeruddin yang juga turut hadir pada acara pemukaan. (admin)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment